Rabu, 13 Maret 2013

Jenis Makanan Sehat Pengganti Nasi




Saat menjalankan program diet, kebanyakan orang lantas menyingkirkan nasi dari daftaf menu sehari-hari. Mereka hanya mengkonsumsi buah atau sayur saja. Alasannya, nasi merupakan sumber karbohidrat tertinggi yang membuat tubuh semakin subur. Padahal untuk keberhasilan diet, Anda juga membutuhkan menu seimbang, termasuk asupan karbohidrat yang wajib dipenuhi. Untuk menggantikan nasi, Anda dapat memilih alternatif berikut:

Pasta
Makanan ini sering kali dihindari karena dianggap sebagai makanan jahat yang banyak mengandung karbohidrat dan gluten. Menurut Rania Batayneh, ahli gizi dan penulis buku 'The 1:1:1 Diet', pasta ini sebenarnya merupakan makanan sehat. Tidak hanya tinggi asam folat, tapi juga rendah lemak.
Indeks glikemiknya juga termasuk rendah, yakni 4.1, hampir sama dengan buah pir. Pasta ini bahkan memiliki glukosa yang lebih rendah dari berbagai jenis roti. Untuk mengkonsumsi secara sehat, jauhkan pasta dari saus yang biasa menyertainya, ganti dengan daging tanpa lemak sebagai sumber protein yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Jagung
Jagung merupakan sumber karbohidrat yang juga kaya akan antioksidan. Selain itu, jagung juga merupakan pemasok vitamin B, serat, mineral, dan pigmen warna jagung yang erat kaitannya dengan kesehatan mata dan pelindung paru-paru. Saat berbelanja, pilih jagung organik untuk menghindari kontaminasi pestisida. Jagung ini dapat dicampurkan ke dalam sup ayam ataupun salad untuk menu sarapan.

Kentang
Kecuali Anda memilih french fries, kentang bukanlah makanan yang harus dihindari. Nutrisinya memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Vitamin C, vitamin B, zat besi, kalsium, kalium, dan serat. Ini adalah kemasan praktis pengganti nasi yang menyehatkan. Kentang juga memiliki pati resisten yang dapat membantu pembakaran lemak dalam tubuh.
"Seperti serat, pati ini tahan mengisi perut, tetapi tidak bisa dicerna dan diserap, dan studi menunjukkan bahwa hal inilah yang  memicu tubuh untuk membakar lebih banyak lemak. Satu studi menemukan bahwa, mengganti hanya 5,4 persen dari total asupan karbohidrat dengan pati resisten, menghasilkan peningkatan 20 hingga 30 persen pembakaran lemak," ujar Batayneh.



http://life.viva.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar