Bisnis jasa layanan katering sehat belakangan ini menjamur. Mereka
semua hadir dengan menu dan layanan yang berbeda-beda. Ada yang memberi
layanan untuk penderita penyakit tertentu dan penurunan berat badan, ada
pula yang melayani menu makanan sehat untuk pesta, keperluan
sehari-hari, ibu menyusui, dan anak balita. Boleh dibilang, menjamurnya
bisnis katering ini tak terlepas dari kian meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam menjalani
pola hidup sehat.
Menurut
General Manager My Meal Catering, Miartadi, bahan makanan yang diolah
semuanya serba organik tanpa zat penyedap. Takaran porsinya pun
disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi masing-masing pelanggan. Itulah
sebabnya, sebelum ikut program tersebut, setiap pelanggan akan mendapat
kunjungan dari para ahli gizi. Mereka akan memeriksa kondisi tubuh para
pelanggan dan menentukan pola asupan nutrisi yang tepat.
Para
konsumen bisa memesan jenis makanan sesuai dengan selera mereka. Jika
ada yang tidak suka telur, manajemen katering akan mengolah bahan
makanan lain yang bisa menggantikan kandungan protein atau zat-zat lain
yang terdapat dalam telur. Begitu pun dengan cita rasa tertentu atau
gaya olahannya. “Ada ratusan variasi menu makanan yang kami miliki.
Jadi, dalam satu bulan, setiap pelanggan tidak akan bertemu dengan
makanan yang sama,” ujar Miartadi.
Dengan tarif sekitar Rp 2-10
juta untuk paket layanan dua hingga lima pekan, My Meal menawarkan menu
makanan sehat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan serta yang
mengidap penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan ginjal. Layanan
yang disediakan My Meal juga menyasar balita yang membutuhkan asupan
nutrisi.
Konsep yang ditawarkan perusahaan katering Prima Diet
tidak jauh berbeda. Selain melayani menu bagi para penderita penyakit
tertentu, perusahaan ini menyediakan paket katering khusus vegetarian,
serta ibu hamil dan menyusui. Bahkan beberapa kali mereka melayani
permintaan makanan diet untuk keperluan pesta. “Makanan yang kami
sajikan semuanya rendah gula, rendah lemak, dan terukur karbohidratnya,”
ujar dr Peni Hedi, pemilik Prima Diet Katering.
Bagi penderita
penyakit tertentu, Peni selalu meminta calon pelanggannya untuk
menyerahkan data hasil laboratorium terakhir. Informasi itulah yang
nantinya ia analisis untuk menentukan asupan nutrisi yang tepat. Namun,
jika hanya menginginkan paket
makanan sehat,
ia cukup meminta informasi singkat tentang usia, jenis kelamin,
golongan darah, serta aktivitas sehari-hari orang yang bersangkutan.
“Makanan yang kami buat disesuaikan dengan selera atau pantangan
masing-masing orang,” ujarnya.
Selain menawarkan aneka menu sehat
seperti My Meal dan Prima Diet, terdapat katering yang melayani menu
khusus. Contohnya, SlimGourmet, perusahaan jasa layanan katering premium
yang menyajikan menu-menu untuk menurunkan berat badan. “Karena itu,
menu yang diberikan tidak sekadar makanan yang enak atau yang penting
mengenyangkan, tapi sudah diukur berdasarkan nilai gizinya,” kata
Kenneth Atman, Direktur SlimGourmet, Jakarta.
Menurut Kenneth,
awalnya jasa katering ini dibentuk untuk memberikan layanan kepada
pengguna slimming centre yang sudah selesai mengikuti program penurunan
berat badan. “Mereka bingung, makanan apa saja yang perlu dikonsumsi,”
ujarnya.
Sejak pertama kali layanan katering itu beroperasi pada
2008, pelanggannya terus bertambah. Akhirnya, dua tahun kemudian, mereka
memutuskan untuk memberikan layanan katering di luar anggota
slimming centre. Mereka bekerja sama dengan sejumlah pusat kebugaran dan gym. Saat ini pelanggan SlimGourmet telah mencapai sekitar 700 orang.
Meski
pelanggannya terus bertambah, tutur Kenneth, SlimGourmet tetap
mengutamakan layanan yang personal. Setiap menu yang diberikan selalu
memperhatikan kebutuhan pelanggan. SlimGourmet mempunyai 800 menu
berbeda. Ratusan menu itu diberikan bergantian setiap hari selama empat
bulan.
Ratusan menu itu disiapkan dalam
goody bag
berukuran 20 x 11 x 11 sentimeter. Disiapkan sejak pukul dua siang,
tas-tas kecil itu baru akan diisi makanan keesokan harinya. Sebelum
pukul sembilan pagi, ratusan paket makanan itu sudah siap untuk diantar
ke pelanggan. “Ini kami siapkan sekarang supaya besok tinggal memasukkan
makanannya,” ujar Kenneth.
Sejak pukul lima pagi, bahan-bahan
sudah masuk ke dapur, kemudian diolah oleh lima koki. Tepat pukul
sembilan pagi, paket katering sudah siap diantar untuk diterima
pelanggan antara pukul 10.00 dan 12.00. Sedangkan untuk makan malam
sudah selesai pada pukul dua siang dan siap diantar ke pelanggan pada
pukul 16.00-18.00. “Kami mengirimkan paket katering yang betul-betul
segar.”
http://www.tempo.co